“wah anak-ku kena amandel” kata Ibu Herni. “Kata-nya besok harus operasi!, bagaimana ini??”
Kasus dan cerita di atas cukup sering di temui sehari-hari. Pada dasarnya sakit amandel atau secara mendis dikenal dengan istilah radang amandel atau tonsilitis adalah termasuk kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Dan kasus ISPA di Indonesia termasuk tinggi, karena iklim tropis serta kondisi udara yang panas dan berdebu.
Istilah penyakit amandel sebenarnya kurang tepat, karena amandel sendiri bukanlah nama suatu penyakit. Amandel sendiri adalah organ kelenjar getah bening yang terdapat di pangkal tenggorokan. Fungsi dari amandel adalah sebagai bagian dari sistem kekebalan yang menjaga tubuh terhadap infeksi, khususnya infeksi saluran nafas atas dan faring.
Pada saat ada kuman atau virus atau zat asing lainnya masuk, amandel bertugas untuk melindungi tubuh dengan sel makrofak yang dimiliki. Amandel juga memiliki zat yang disebut limpofit yang berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh. Jika ada kuman atau bakteri yang lolos masuk ke dalam rongga mulut maka amandel akan menjadi infeksi dan membengkak. Tanda aktifnya adalah pembesaran, warna merah, seringkali disertai demam dan rasa sakit.
Dalam kasus sakit amandel pada anak, orang tua sebenarnya tidak perlu terlalu gelisah. Penting untuk selalu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh anak saja. Hindari konsumsi air dingin, makanan dan minuman yang terlalu keras sifat dan aromanya terlalu merangsang. Minum air hangat tiap pagi juga dapat membantu mempercepat sembuhnya amandel dari peradangan atau sakit amandel.
Sebaiknya dihindari tindakan operasi karena fungsi amandel sangat penting khususnya untuk anak yang berusia di bawah 10 tahun sebagai daya tahan tubuh-nya. Beberapa kasus dan studi menunjukkan tidak ada peningkatan perbaikan setelah dilakukan tonsilektomi.
Dan untuk masalah amandel ini, solusi terbaik adalah dgn konsumsi Transfer Factor Chewable ( tablet hisap rasa cytrus ) yang disukai anak2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar