Kamis, 06 September 2012
Transfer Factor untuk Diabetes
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Apa Saja Yang Menyebabkan Penyakit Diabetes?
1.Reaksi imunitas atau dikenal dengan istilah naif immune system. Diabetes terjadi karena sistem imun yang menyerang sel beta di pankreas akibatnya fungsi pankreas menjadi turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Biasanya diabetes jenis ini karena faktor keturunan.
2.Pola makan atau pola hidup. Pola hidup yang tidak seimbang yaitu makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. Nasi adalah salah satu sumber karbohidrat yang banyak mengandung glukosa. Nasi yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia dan Indonesia menempati peringkat ke 4 didunia penderita diabetes.
3.Bahan Kimia dan obat-obatan. Bahan-bahan kimia yang dikonsumsi dapat mengiritasi pankreas sehingga menimulkan radang pankreas. Radang yang terjadi pada pankreas berakibat fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin.
4.Penyakit dan infeksi pada pankreas. Infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit dsb pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin.
Bagaimana Mengenali Gejala Diabetes?
Gejala Awal: Kadar normal gula darah berkisar antara 70-99 mg/dl setelah berpuasa minimal 8 jam. Sedangkan gula darah 2 jam setelah makan antara 140 sampai 200. Tanda awal yang dapat diketahui dari peningkatan kadar gula dalam darah dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Gejala lainnya:
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
TYPE PENYAKIT DIABETES
Diabetes tipe 1 dikenal sebagai diabetes yang tergantung insulin
Sel-sel beta pankreas memproduksi insulin terlalu sedikit atau bahkan tidak memproduksi sama sekali. Jenis ini biasanya muncul sebelum usia 40 tahunan bahkan termasuk pada usia anak-anak.
Terjadi karena kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Diabetes tipe 2 dikenal sebagai Diabetes Mellitus yang tidak tergantung Insulin.
Pankreas masih mampu menghasilkan insulin tetapi tidak cukup dalam pemenuhannya atau bisa juga disebabkan karen insulin yang dihasilkan mengalami resistance insulin dimana insulin tidak bekerja secara maksimal. Sekitar 90-95% penderita diabetes termasuk dalam tipe diabetes 2
Gestational Diabetes Mellitus
Gestational diabetes mellitus (GDM) diakibatkan oleh kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran hormon insulin yang tidak cukup.
Biasanya terjadi selama kehamilan dan dapat sembuh setelah melahirkan
GDM kemungkinan dapat merusak kesehatan janin atau kesehatan ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.
Transfer factor Nutrisi Terbaik & Terlengkap Terapi Penyakit Diabetes, Mengapa?
Transfer factor dapat mendidik sistem imun (mencerdaskan sistem imun) agar bisa membedakan mana sel baik baik dan sel jahat dalam tubuh, fungsi ini sangat penting untuk diabetes yang disebabkan oleh reaksi imunitas. Sistem imun yang cerdas tidak akan menyerang pankreas, karena serangan terhadap pankreas ini hanya bisa dihentikan dengan mendidik atau mencerdaskan sistem imun tersebut.
Transfer factor menguatkan sistem imun dalam membasmi virus, bakteri, parasit, sel kanker yang menyerang pankreas. Infeksi pada pankreas dapat menimbulkan kerusakan pada pankreas, perlindungan sistem imun terhadap infeksi mikroorganisme sangat penting untuk menjaga kesehatan pankreas.
Membantu menjaga kesehatan sistem metabolisme dan endokrin secara keseluruhan, membantu tubuh kita mengguraikan glukosa.
Untuk penderita yang mengalami luka diabetes dapat menaburi transfer factor advance atau trifactor formula. Tranfer factor terdiri dari rantai asam amino yang tinggi sehingga mempercepat proses penyembuhan dan regenerasi sel-sel yang rusak karena infeksi luka pada penderita diabetes.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar